Misteri Ditemukannya Kuburan Kuno di Mesir Tempat Jutaan Mumi Dikuburkan
Sekitar 1.500 tahun silam saat Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur menguasai Mesir dari Abad 1 sampai Abad 7 Masehi, diperkirakan tengah marak penempatan mumi di sebuah pemakaman besar. Kuburan kuno itu kini ditemukan di zaman modern.
Tim arkeolog dari Brigham Young University, Amerika Serikat, telah melakukan penggalian selama kurang lebih 30 tahun untuk mengungkap penguburan mumi itu.
Tim arkeologis dari Universitas Brigham Young, Provo, Utah, Amerika Serikat menemukan lokasi bersejarah di Mesir, yakni sebuah kuburan kuno yang menjadi tempat bersemayam bagi lebih dari 1 juta mumi.
Lebih dari satu juta mumi ditemukan dalam sebuah komplek pemakaman kuno di Mesir. Tapi asal mula dan kisah pemakaman mumi ini masih menjadi misteri, meski para arkeolog sudah menggalinya sejak 30 tahun lalu.
Pemakaman itu dinamakan Fag el-Gamous, yang secara harfiah berarti ‘Jalan Air Kerbau’, sebagaimana nama jalan di dekat kuburan tersebut.
Temuan ini didapatkan tim arkeolog Negeri Paman Sam setelah melakukan penelitian panjang di sejumlah piramida sekitar kuburan selama kurang lebih 30 tahun.
Dalam kurun waktu tiga dekade itu, para arkeolog telah menemukan lebih dari 1 juta mumi yang terkubur diwilayah itu.
Dari struktur lokasi, para ilmuwan tersebut meyakini bahwa jutaan mumi itu disemayamkan pada sekitar 1.500 tahun silam saat Kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur menguasai Mesir dari Abad 1 sampai Abad 7 Masehi.
“Kami yakin kuburan ini merupakan tempat untuk lebih dari 1 juta mumi. Tempat ini sangat luas dan ‘padat’,” ujar Ketua Tim Arkeolog yang juga Profesor di Bidang Kitab Kuno Universitas Brigham Young, Kerry Muhleistein.
Paparan tersebut Kerry sampaikan dalam presentasinya di acara Society for the Study of Egyptian Antiquities Scholars Colloquium di Toronto, November 2014 lalu.
Mumi-Mumi Dari Golongan Rakyat Biasa
Dijelaskan oleh Kerry Muhleistein, bahwa pemakaman tersebut bukan tempat peristirahatan terakhir bagi raja atau pun bangsawan, melainkan rakyat biasa, sebab jutaan mumi tersebut disemayamkan tanpa peti mati atau benda sejenisnya.
Meskipun kuburan ini diperkirakan digunakan untuk rakyat jelata pada jaman kekaisaran, para peneliti menemukan beberapa benda eksotis yang sangat indah dan dirancang untuk anak anak. Seperti kaca, kain, hingga kaus kaki untuk bayi.
“Ada beberapa bukti bahwa mereka mencoba banyak proses mumifikasi secara penuh. Jari, kuku, otak, dan lidah diawetkan secara luar biasa,” kata para peneliti.
Namun ia belum dapat memastikan bagaimana ritual yang dilakukan pada saat mumi-mumi itu dikuburkan.
“Saya belum bisa memastikan apakah para mumi di tempat ini adalah mereka yang mengalami mumifikasi atau dibalsem secara massal,” kata Kerry.
Tim arkeolog juga menemukan sejumlah barang berharga yang diduga kuat milik mumi-mumi tersebut. Misalnya kain lenan, cermin, dan sepatu berwarna warni.
“Ada banyak harta benda yang mereka punya dan diletakkan di kuburan ini,” lanjut Kelly.
Dalam area pemakaman yang dikenal dengan nama Fag el-Gamous itu juga banyak ditemukan jasad anak anak.
Lebih lanjut kata Kerry, temuan lainnya adalah anak mumi yang dikubur dengan beberapa mumi dewasa. Mumi kecil itu mengenakan kalung dan dua gelang pada setiap lengan.
“Kami cukup yakin terdapat lebih dari satu juta penguburan jasad pada makam ini. Ini sangat besar dan padat,” kata Kerry Muhlestein, Direktur Proyek penggalian ini, seperti dikutip dari Livescience, Rabu (17/12/2014).
Peneliti menduga mumi cilik itu adalah seorang bayi perempuan berusia 18 bulan. Dengan cara pemakaman jasad yang begitu maksimal menunjukkan bahwa pihak keluarga sangat menyayangi bocah itu.
“Kami menemukan bukti bahwa mereka berusaha membalsem mayat dengan maksimal. Jari-jari dan kuku kaki, lidah dan otak diawetkan secara luar biasa,” kata Kerry. “Mereka berhasil melakukannya dengan sempurna. Pemakaman yang indah untuk si bocah.”
Dari mana sebenarnya asal-usul mumi tersebut?
Dari mana sebenarnya asal-usul mumi tersebut? Belum bisa dipastikan. Tim arkeolog masih menyelidikinya. Masih menjadi misteri dari mana jutaan mumi itu berasal.
Tidak jauh dari pemakaman tersebut terdapat sebuah desa yang pada jamannya menjadi tempat pemukiman.
Kota kuno itu bernama Philadelphia, yang diambil dari nama Raja Ptolemy II yang bernama Philadelphus. Tapi ternyata kota ini punya komplek pemakamannya sendiri.
Baru dugaan bahwa mereka adalah warga Kota Kuno Philadelphia di Mesir itu, namun ukuran kota itu termasuk kecil, tak sebanding dengan luasnya areal pemakaman yang telah ditemukan ini.
Selain itu, ada juga piramid kecil yang letaknya tak jauh dan dibangun lebih dari 4.500 tahun lalu.
Lagi pula, penanggalan piramid itu lebih dari dua millennium atau 2.000 tahun sebelum pemakaman misterius itu digunakan.
Peneliti juga sudah lebih dulu menyelidiki sebuah piramida kecil yang berada di dekat pemakaman itu yang diperkirakan telah lebih dulu dibangun pada lebih dari 4.500 tahun silam, atau lebih tua 2.000 tahun dari pemakaman yang ditemukan ini.
Lebih jauh, secara fisik, ada dari mumi-mumi itu berukuran 7 kaki atau sekitar dua meter. Tinggi itu dinilai luar biasa pada masa itu, di mana para penduduknya masih kekurangan gizi.
“Ini benar-benar luar biasa. Kami pernah menemukan mumi laki-laki yang tingginya lebih dari 2 meter, dan terlalu tinggi untuk dimasukkan pemakaman ini,” jelas Kerry. Makanya, dia disemayamkan dengan posisi tubuh yang bungkuk.
Temuan sebelumnya menyatakan bahwa mumi-mumi tersebut berambut pirang dan merah. “Ini menuai dugaan apakah mereka hidup berkerumun dalam satu daerah atau berpindah-pindah,” tandas Kerry. (sumber: Livescience/RT.com/liputan6/CNN/berbagai sumber)
No comments: