Laba-laba Cokelat, Rela Mati Demi Kawin dengan Pujaan
Di dunia laba-laba, ada fenomena yang bisa dibilang aneh, khususnya di kalangan laba-laba cokelat. Di antara mereka, sebagaimana di kalangan hewan lain, perkawinan biasa terjadi antara laba-laba jantan dan laba-laba betina. Namun, urusan perkawinan di antara mereka menimbulkan tanda tanya.
Di kalangan laba-laba, ada dua pilihan untuk laba-laba jantan. Pilihan pertama, kawin dengan laba-laba betina yang masih muda, yang masih subur, dan mereka akan menghasilkan keturunan, lalu keduanya akan dapat merawat anak mereka.
Pilihan kedua, kawin dengan laba-laba betina yang sudah dewasa, yang sudah tidak subur, sehingga kemungkinannya kecil untuk bisa memiliki anak. Selain itu, laba-laba betina dewasa akan memakan laba-laba jantan seusai kawin.
Jika dihadapkan pada dua pilihan semacam itu, kira-kira pilihan mana yang akan dipilih laba-laba jantan? Kita mungkin bisa yakin, laba-laba jantan akan memilih kawin dengan laba-laba betina yang masih muda, hingga mereka punya anak, dan dapat hidup bahagia.
Tetapi, anehnya, laba-laba jantan justru memilih kawin dengan laba-laba betina yang dewasa, meski mereka sadar akan mati seusai kawin. Kenyataan itulah yang membingungkan para peneliti gabungan dari Universitas Ben-Gurion Negev, Universitas Ibrani Yerusalem, dan Pusat Valconi di Israel, yang melakukan studi terhadap fenomena ini.
Spesies laba-laba cokelat (Latrodectus geometricus) jantan bisa saja mengawini betina muda yang masih subur untuk meneruskan keturunan, dibanding mengawini laba-laba betina tua yang sudah tidak subur dan sangat mungkin akan memakan mereka usai kawin.
Anehnya, penelitian yang terbit di jurnal Animal Behaviour edisi Maret 2018 menemukan laba-laba jantan cenderung lebih memilih betina yang tidak subur, dan 50 persen lebih mungkin untuk dimakan oleh pasangannya usai kawin.
Hal ini diketahui, setelah peneliti mengumpulkan laba-laba janda cokelat jantan dan betina yang berasal dari Israel Tengah dan Israel Selatan. Semua laba-laba janda cokelat yang dikumpulkan itu ditempatkan dalam satu wadah. Hal ini untuk mengamati betina mana yang dipilih laba-laba jantan untuk dikawini.
Dari situ terlihat, laba-laba jantan lebih menyukai betina dewasa yang sudah tidak subur lagi.
"Kami awalnya mengira, laba-laba jantan akan memilih betina muda yang mampu memberi keturunan, dan tidak akan mengkanibal mereka usai kawin. Namun, kami terkejut dengan yang kami lihat," kata Shevvy Warner, dari Universitas Ibrani Yerusalem.
Tak hanya itu yang aneh. Peneliti juga menemukan laba-laba jantan sengaja meninggalkan bagian organ seksual mereka di dalam tubuh betina. Organ seksual milik laba-laba jantan itu akan menyumpal celah ganital pasangannya, agar tidak kawin dengan pejantan lain.
Mengorbankan nyawa setelah kawin, dan kecil kemungkinan mendapat keturunan, dianggap sebagai perilaku aneh yang membingungkan para peneliti. Mereka menduga, betina tua memiliki pemikat agar laba-laba jantan mau mengawininya.
"Satu penjelasan yang paling mungkin adalah laba-laba betina tua punya kemampuan untuk memanipulasi pejantan, dengan memberikan sinyal kuat seperti feromon, agar lebih tertarik pada mereka. Tapi hipotesis ini masih harus diuji," ujar Warner.
No comments: