Anunnaki, Alien Kuno Leluhur Bangsa Sumeria Messopotamia?
Zecharia Sitchin menganggap Dewa Anunnaki sebagai Alien Kuno (Ancient Alien) dari bangsa Sumeria dan meyakini bahwa mereka “menciptakan” manusia.
Kontroversi kosmologi tentang terjemahan berbagai bahasa kuno, diantaranya bahasa Sumeria kuno, yang menyebutkan Dewa Anunnaki adalah alien kuno atau lebih sering disebut sebagai “astonot kuno” (ancient astronaut) dari luar angkasa yang sudah ada sejak dulu kala.
Dari banyak artefak di daerah tempat mereka datang dan mendarat bernama daerah Mesopotamia (sekarang daerah teluk Persia atau Irak), Anunnaki pernah tinggal di Bumi sejak 6000 tahun Sebelum Masehi. Bahkan gilanya ada beberapa peneliti yang memperkirakan sejak 350.000 tahun lalu.
Anunnaki yang juga ditranskripsi sebagai: Anunaki, Anunna, Anunnaku (tunggal), Ananaki, dan variasi lainnya, adalah ‘sekelompok dewa’ dalam budaya Mesopotamia kuno.
Daerah Mesopotamia termasuk di dalamnya adalah daerah Sumeria, Akkadia, Asyur, dan juga Babilonia, dan membentuk mirip sebuah kerajaan bernama “Anunnaki Empire” pada masa lalu.
Nama Mesopotamia sudah digunakan oleh para penulis Yunani dan Latin kuno, seperti Polybius (abad 2SM) dan Strabo (60SM-20M). Penamaan Mesopotamia (kini daerah Irak) berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti “tanah di antara sungai-sungai”, kerena wilayah itu terletak diantara dua sungai besar.
Kedua sungai adalah sungai Efrat dan sungai Tigris, karenanya daerah itu sangat subur. Dengan wilayah tanah subur yang panjang dan sempit berbentuk seperti “bulan sabit”, maka daerah ini juga disebut “Bulan Sabit Subur”.
Tanah subur ini telah menumbuhkan banyak peradaban kuno nan megah, yang secara kolektif dikenal sebagai peradaban Mesopotamia. Inilah peradaban paling awal di Asia Barat dan salah satu yang tertua di dunia.
Anunnaki dan alien lainnya mencari “Monatomic Gold” di Bumi
Para astronot masa kuno bernama Anunnaki itu mendarat di daerah Mesopotamia karena daerah itu memiliki banyak kandungan emas yang disebut sebagai “monatomic gold” yang mana kekayaan tambang tersebut ada di perairan daerah itu.
Pada masa kini monatomic gold juga diketahui ada di daerah perairan Hawaii, Pasifik. Metal yang masih tercampur oleh air ini dipercaya dapat menunda penuaan pada tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya.
Selain itu, monatomic gold diketahui adalah bahan metal semi-konduktor terbaik, yang artinya ketika metal ini dialiri listrik, maka tidak menimbulkan panas sedikit pun, atau dengan kata lain metal ini mampu mengalirkan listrik dengan sangat baik alias tidak menghambat energi dan daya arus listrik sedikitpun.
Dalam tubuh manusia juga ada aliran listrik, seperti di sel-sel otak, organ dalam tubuh dan jaringan-jaringan syaraf pada tubuh.
Itu artinya jika monatomic gold ini jika ada di dalam tubuh manusia, maka organ manusia akan dapat mengalirkan aliran listrik alami dalam tubuhnya dengan sangat-sangat optimal, seperti di up-grade.
Selain dapat optimal, kerja otak dan seluruh jaringan tubuh juga dapat jauh lebih baik dalam sirkulasi penghantaran listrik dalam tubuhnya, oleh karenanya akan membuat organ menjadi lebih tahan lama serta dapat berumur lebih panjang.
Selain itu, otak dapat mengingat jauh lebih baik. Dengan begitu maka manusia dapat mengerti persoalan dan memecahkan suatu masalah dengan jauh lebih baik pula.
Jadi, Monatomic gold dapat membuat ingatan menjadi lebih baik dan membuat intuisi bahkan telepati menjadi lebih bik pula. Manuis akan dapat mendeteksi keburukan dan kejahatan pada suatu kondisi, dapat mendeteksi kebohongan pada orang lain, dan dapat melakukan kekuatan telepatik lebih tajam, bahkan dapat melakukan perjalanan waktu (time travel) dalam pikiran.
Pada masa lampau itu, monatomic gold tidak hanya diperebutkan oleh Anunnaki saja, melainkan juga oleh alien Saurians yang sering disebut Reptioids karena penampilan mukanya seperti reptil.
Juga alien Agharians atau yang sering disebut Nordic karena mirip manusia bule dengan rambutnya yang pirang dan keputihan, dan alien The Greys dari konstilasi Zeta-Reticula yang terkenal hingga kini dengan mata besarnya, badannya berwarna abu-abu dan berperawakan pendek.
Semua makhluk-makhluk extra-terrestrial itu ke Bumi pada masa lampau dengan tujuan sama, yaitu untuk mencari monatomic gold ini, yang dinilai sangat-sangat berharga bagi mereka.
Monatomic gold tidak dbisa didapat begitu saja dari perairan di laut, namun harus diekstak atau dipisahkan dari air dengan beberapa cara untuk dapat menjadi monatomic gold murni, karena monatomic gold yang dipakai adalah hanya yang memiliki partikel tunggal seperti namanya monatomic yang artinya: mono-atomic yang berarti beratom tunggal. Sedangkan ada “atom saudaranya” yang terdiri lebih dari satu atom, harus dipisah.
Setelah menjadi murni, baru kemudian monatomic gold akan didapatkan. Biasanya masih berupa bubuk berwarna putih hingga putih kecoklatan, untuk kemudian dapat digunakan sesuai keperluan. Sedangkan “atom saudaranya” yang berkelompok atau lebih dari satu atom, menjadi Uranium-235.
Anunnaki membutuhkan pekerja tambang
Untuk melakukan penambangan di Bumi, Anunnaki memerlukan banyak pekerja, atau kasarnya adalah “budak” untuk dapat membantu memperingan pekerjaan penambangan monatomic gold di Bumi.
Menghadapi masalah itu, maka Anunnaki membuat spesies baru. Satu-satunya cara adalah adalah dengan membuat rekayasa genetika dengan bantuan gen dan DNA nenek moyang manusia “homo erectus” pada masa itu, yang mana DNA-nya dimanipulasi dan dimodifikasi, yang pada masa kini sering disebut sebagai “rekayasa genetika”.
Rekayasa manusia modern pun dilakukan, Anunnaki mengambil DNA dari tulang rusuk salah satu Homo Erectus, karena tulang rusuk adalah bagian organ yang mudah untuk diambil dan tak akan banyak menimbulkan kerusakan, serta kaya dengan kandungan DNA.
Dengan cara itu, maka Anunnaki kemudian mengambil dan memanipulasi DNA dari tulang rusuk Homo Erectus pria, yang kemudian mereka namakan Adamsky. Lalu DNA dari Homo Erectus pria yang sudah dimodifikasi tersebut, kemudian ditanamkan pada Homo Erectus wanita yang kemudian mereka namakan Mulva.
Setelah Mulva memiliki anak atau keturunan, maka anak-anaknya menjadi Homo Erectus yang jauh lebih beradab, pintar, cerdas dan bersahaja, atau yang dikenal sebagai “Homo Sapiens”. Karena kecerdasannya, kemudian mereka dapat membantu Anunnaki dalam melakukan penambangan monatomic gold.
Anunnaki menambang monatomic gold ini dalam rentang waktu beberapa tahun. Setelah selesai menambang monatomic gold yang menurut Anunnaki sangat-sangat berharga itu, mereka kemudian kembali pergi, mengangkasa ke langit, dan para pekerja atau budaknya yang sudah mereka “up-grade” tersebut, mereka tinggalkan begitu saja di planet Bumi hingga anak-beranak.
Sejak itulah Anunnaki dianggap sebagai “Dewa” bagi peradaban awal di daerah Mesopotamia, terutama bangsa Sumeria dan sekitarnya. Kemudian mereka menulis dan menggambar kejadian pada masa itu dalam prasasti-prasasti yang disebut “tablet” yang jumlahnya ribuan. Namun sebagian besar dari artefak-artefak itu sudah hilang dicuri, dan sebagian besarnya rusak dan hancur tergerus oleh zaman.
Penelitian mendalam oleh Zecharia Sitchin
Salah satu peneliti yang terkenal adalah Zecharia Sitchin (1920-2012), seorang penulis buku keturunan Rusia-Amerika yang menjelaskan asal-usul manusia yang melibatkan astronot kuno (ancient astronaut).
Zecharia Sitchin, seorang ahli bahasa kuno yang telah memberikan pandangan berbeda dalam dunia ilmiah tentang interpretasi tulisan-tulisan kuno. Tidak hanya seorang arkeolog terkemuka, Sitchin juga seorang analis hebat budaya kuno, bahkan mungkin yang terbaik.
Sitchin menghubungkan penciptaan budaya Sumeria kuno dengan Anunnaki (atau “Nephilim”), yang menurutnya merupakan ras makhluk luar angkasa atau extra-terrestrial, dari sebuah planet kini memiliki garis orbit jauh di luar Neptunus, yang disebut planet Nibiru.
Dia menegaskan bahwa mitologi Sumeria menunjukkan bahwa planet hipotetis Nibiru ini berada dalam orbit elips yang panjang terhadap matahari yaitu selama 3,600 tahun yang panjang di sekitar matahari.
Spekulasinya banyak dianggap aneh oleh ilmuwan, sejarawan dan arkeolog, yang mempertanyakan penerjemahan teks kunonya dan pemahamannya mengenai fisika.
Zecharia Sitchin telah banyak mendapatkan kritikan dan pertanyaan tajam tentang keyakinannya bahwa manusia merupakan bagian dari riset Alien (Anunnaki).
Sebuah konsep yang secara tidak langsung menyatakan bahwa Anunnaki adalah pencipta manusia, hal ini sangat bertentangan dengan keyakinan agama yang ada di Bumi.
Buku-buku Sitchin telah terjual jutaan kopi di seluruh dunia dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 25 bahasa. Pada tahun 1976, Sitchin merilis buku pertama ‘The Twelfth Planet‘ yang membuat tanda tanya besar dalam catatan sejarah.
Buku ini menghubungkan kalender kompleks Stonehenge dan reruntuhan Tiahuanacu di Peru dengan budaya kuno bangsa Sumeria, berhubungan langsung dengan Anunnaki.
Bangsa Sumeria Dalam Pandangan Zecharia Sitchin
Bangsa Sumeria atau Sumer adalah sebuah peradaban kuno dan termasuk awal yang berada di Mesopotamia selatan, pada masa kini di selatan Irak, selama masa Chalcolithic (zaman tembaga) dan awal zaman perunggu.
Meskipun spesimen-spesimen terawal di daerah ini tidak lebih jauh dari sekitaran tahun 2500 SM, sejarahwan-sejarahwan modern berpendapat bahwa Sumer ditinggali secara permanen dari sekitaran tahun 5500 hingga 4000 SM oleh orang orang sebelum Semit atau non-Semit yang berkomunikasi menggunakan Bahasa Sumeria.
Orang orang prasejarah tersebut dewasa ini disebut sebagai “orang proto-Efrat” atau “Orang Ubaid”, yang diduga berevolusi dari kebudayaan Samarra dari Mesopotamia Utara (Assyria).
Mereka telah mengenal bercocok tanam dan sudah memiliki sistem pengairan. Bangunan-bangunan mereka dibuat dari lumpur. Mereka menganut agama politheisme.
Bangsa Sumeria merupakan bangsa yang pertamakali mendiami kawasan Mesopotamia, sehingga bangsa Sumeria pantas disebut sebagai penduduk asli Mesopotamia. Bangsa Sumeria datang dari wilayah Asia Kecil sekitar tahun 3.500 tahun SM.
Pada awalnya, kota-kota tersebut merupakan kota-kota yang berdiri sendiri, sehingga disebut negara kota. Kemudian terjadilah peperangan di antara kota-kota tersebut dan yang kalah akan menjadi bawahan kota yang menang yang lama-kelamaan memunculkan sistem pemerintahan kerajaan.
Bangsa Sumeria yang dipercaya sudah ada sejak 350 ribu tahun lalu, mencapai masa kejayaannya saat dipimpin oleh Raja Ur-Nammu. Namun, sekitar tahun 2.300 SM, bangsa Sumeria dapat ditaklukkan oleh bangsa Akkadia di bawah pimpinan Raja Sargon.
Sumeria memiliki 140 raja, hal ini dibuktikan dari penemuan artefak “tablet” dengan tulisan Cuneiform yang berisi daftar raja-raja Sumeria (yang mereka sebut dewa-dewa) , sekitar tahun 2400 SM. Gilanya, diantara raja-raja Sumeria ada raja yang berumur hingga 36000 tahun.
Berikut beberapa nama Raja dan Ratu Sumeria:
Nani, Mec-ki-aj-Nanna, Lugal-Ane-Mundu, Anbu, Anba, Bazi, Zizi, Limer, Carrum-iter, Kug-Bau, Unzi, Undalulu, Puzur-Nirah, Leu-Il, Cu-Suen, Puzur-Suen, Ur-Nammu, Ur-Zababa, Zimundar, Usi-Watar, Ectar-muti, Leme-Camac, Kung-Bau, Nanniya, Lugal-zage-si, Sargon, Rimuc, Man-icticcu, Naram-Suen dan ada banyak raja-raja lainnya.
Ada banyak artefak-artefak yang ditemukan di sekitar wilayah peradaban Sumeria ini. Salah satu jenis artefak disebut sebagai “silinder tanah liat”. Sitchin telah menguraikan lebih dari 2.000 silinder tanah liat dari ‘tanah kuno’ yang tersisa di Teluk Persia sejak 6.000 tahun yang lalu.
Beberapa fragmen menunjukkan tahun 4.000 SM, salah satu fragmen yang berada di Jerman yang menunjukkan bahwa Bumi merupakan planet ketujuh. Dan kerangka waktu disini sangat kuno, adalah empat ribuan tahun sebelum astronomi modern mengakui keberadaan planet Pluto.
Sitchin mengatakan bahwa orang-orang kuno itu tidak berasal dari Bumi, tapi dari planet yang bernama Nibiru. Perpecahan atau konflik yang terjadi menyebabkan Annunaki akhirnya meninggalkan planet Bumi, meninggalkan manusia untuk berjuang sendiri.
Manusia purba tidak akan pernah memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan antara bintang-bintang seperti pencipta mereka, dan mereka tidak pula memiliki penciptaan abadi.
“Penyelidikan Sitchin menunjukkan bahwa mungkin ada sebuah bukti di orbit sekitar Mars yang memungkinkan manusia ada disana. Alasan Sitchin termotivasi untuk membaca ‘Cuneiform Tablets’ diantaranya menyangkut kata “Nefilim“, yang disebutkan sebagai kelompok misterius dalam Perjanjian Lama. “Nefilim” diterjemahkan sebagai “mereka yang turun.”
Sitchin menyimpulkan penempatan piramida menunjukkan bahwa mereka menjadi garis arahan Annunaki setelah memasuki atmosfer bumi dari luar angkasa. Sitchin juga menegaskan bahwa piramida awal tidak dirancang oleh orang Mesir. Sphinx diketahui 2.000 tahun lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini menguatkan temuan Sitchin bahwa makhluk lain yang merancang piramida Mesir.
Anunnaki, Dewa Bangsa Sumeria Kuno
Sebuah hipotesis bahwa “Anunnaki” adalah dewa bangsa Sumeria, dan dianggap sebagai “Makhluk Android” yang membantu mereka. Pada saat yang sama saat ini, UFO dan Alien dianggap memiliki kemiripan dengan deskripsi “Anunnaki” sebagi makhluk Android.
Pada tahun 1927 seorang arkeolog Inggris, Leonard Woolley menemukan kuburan Queen Puabi (Ratu Puabi) yang memiliki ukuran tengkorak besar di kota kuno bernama “Ur” yang pada masa itu juga berada dalam wilayah Mesotopamia.
Pada masa lalu, penemuan tengkorak besar pada makam-makam kuno memang sudah terjadi, identik dan mirip dengan Ratu Puabi dari Mesopotamia ini, seperti raja Firaun (Pharaoh) di Mesir Kuno hingga tengkorak mummi di Peru, yang juga berbentuk lebih besar dari tengkorak manusia biasa.
Hal ini bisa jadi adalah salah satu bukti, dan dapat diindikasikan bahwa mereka dari “saudara” yang sama, bukan murni genetik manusia, tapi dari hasil kawin silang atau hybrid dari keturunan Anunnaki, atau mungkin mereka adalah turunan murni dari Anunnaki itu sendiri.
Temuan-temuan sepanjang dunia arkeologi itu bisa menjadi anggapan yang jelas bahwa mereka tidak terlihat seperti manusia, lebih mirip dengan Anunnaki.
Mereka seperti digambarkan sebagai figur manusia kuno, mirip dalam mayoritas kasus “penculikan oleh alien” yang memiliki cerita yang sama. Alien menculik, dan mereka akan melakukan percobaan medis, dan kadang-kadang percobaan yang berkaitan dengan reproduksi manusia.
Budaya bangsa Sumeria sudah ada sejak tahun 6000 SM, merupakan budaya tertua di Bumi. Bahkan saat ini manusia masih menggunakan sistem matematika yang sama, kalender yang sama dan waktu yang sama.
Dimana waktu itu sudah berumur lebih tua dari sejarah yang pernah tercatat. Bukti yang ada sejak 6.000 SM meninggalkan catatan sejarah yang sama antara apa yang mereka miliki saat itu, dan apa yang kita miliki hingga sekarang.
Apakah Anunnaki Hidup Di Planet Nibiru?
Bangsa Sumeria menggambarkan “Planet Nibiru”, yang oleh bangsa Babylonia disebut “Planet Marduk” sebagai planet ke-10 yang sangat jauh dari Bumi, berkisar 30,000,000,000 mil (sekitar 30 miliar mil) yang membuat ilmuwan dan astronom kesulitan dalam pencariannya diluar angkasa sana.
Bangsa Sumeria telah memiliki pengetahuan luar biasa tentang tata surya, dan menganggap Dewa mereka turun ke Bumi. Mereka juga mengatakan makhluk lain yang dijelaskan dalam pengertian sebagai “Makhluk Android”.
Bangsa Sumeria mengatakan bahwa Anunnaki memiliki “pembantu” yang sering melakukan berbagai tugas dengan piring terbang (pesawat antariksa), atau membantu kebutuhan lain-lain. Bangsa Sumeria langsung menjelaskan bahwa “Pembantu” kita tidak hidup, tapi mereka bertindak.
Bangsa Sumeria menuliskan dalam teks Cuneiform pada batu tentang apapun yang terjadi selama pertemuan dengan “Makhluk Android”. Mereka bercerita tentang “utusan Dewa” yang membantu dengan cara berbeda, yang mungkin bahwa mereka (manusia di Bumi) diciptakan oleh Anunnaki untuk mengawasi percobaan yang mereka lakukan di bumi.
Ringkasnya, Anunnaki membuat ras manusia secara hybrid (ras persilangan) antara ras Anunnaki dan ras manusia melalui rekayasa DNA dan genetika, untuk dijadikan budak atau bawahan Anunnaki sebagai pekerja di Bumi.
Itu sebabnya, Anunnaki dianggap tuan mereka atau atasan mereka atau Dewa. Dan manusia pada masa itu meriwayatkannya melalui artefak-artefak kuno yang masih bisa dilihat hingga sekarang.
Jika Anunnaki adalah “Dewa Sumeria” yang dibicarakan di semua naskah-naskah kuno, ribuan artefak dan bahkan Alkitab modern, maka ada kemungkinan bahwa selain menciptakan manusia, mereka bisa jadi juga menciptakan alien dari jenis “Race Android” yang juga sebagai pembantu mereka, yang pada masa kini dikenal sebagai “the Grey Alien” sebagai budaknya.
Dalam mempertahankan sebuah pendapat tentang Anunnaki yang benar-benar ada di planet Nibiru (yang pada kini disebut planet X, karena “diduga” belum memiliki nama), mereka akan menciptakan manusia menggunakan ribuan rekayasa genetika hasil dari penculikan, maka masuk akal bahwa mereka tertarik pada ras manusia yang mungkin menjadi salah satu eksperimen mereka.
Analisis dan deskripsi Aliens dari orang yang mengaku telah diculik, sebagian alien digambarkan sebagai makhluk abu-abu kecil yang memiliki mata besar, kepala bulat, dan bertindak hampir seperti “Android” bangsa Sumeria. Yaitu alien dari jenis “The Grey”.
Ada pendapat dari peneliti yang menyatakan bahwa Anunnaki ke Bumi untuk menambang hasil alam planet ini, salah satunya adalah emas sebagai bahan semi-konduktor terbaik untuk elektronik.
Setelah misi dan tujuan Anunnaki di Bumi telah selesai, maka manusia hasil persilangan (hybrid) ditinggal oleh mereka. Untuk kemudian Anunnaki ditetapkan bagaikan “para Dewa yang turun dari langit”.
Sitchin sebenarnya telah memberikan semua rahasia dari penelitiannya ini. Hampir semua bahasa kuno telah diterjemahkan, dan 22 huruf Ibrani mengandung informasi yang menghasilkan sistem berbasis cahaya.
Pemahaman tentang medan gaya torodial, seri fibonacci, fraktal dan topological vector, telah dinyatakan dalam bahasa matematika. Untuk mereka yang meyakini legenda Atlantis dan Lemuria tidak lagi berada dalam fantasi, tetapi meyakini sebagai upaya ras lain untuk bertahan hidup di planet Bumi.
“Bumi membutuhkan waktu satu tahun untuk mengorbit matahari dan menurut Sitchin, planet Nibiru membutuhkan waktu 3.600 tahun. Jadi, satu tahun Annunaki sama dengan 3.600 tahun di Bumi.”
Sebuah pertanyaan kosmologi yang belum terjawab, adalah benarkah keyakinan Sitchin melalui terjemahannya itu, untuk membuktikan bahwa Anunnaki adalah benar-benar alien kuno atau astronot kuno yang kemudian menjadi “Dewa” bagi bangsa Sumeria?
Hasil penelitian-penelitian tersebut masih merupakan sebuah kontroversi yang radikal, namun ada bukti nyata dari artefaknya, dan berjumlah ribuan yang ada di daerah yang dulunya dikenal sebagai Mesopotamia dan sekitarnya. Banyak peneliti lain menganggapnya hanya “ilmu semu” atau Pseudoscience dan juga dianggap sebagai “sejarah semu” atau Pseudohistory.
Sejarah tentang Anunnaki mungkin adalah mitos pada waktu lalu. Namun sebagai bukti, jika dilihat dari artefak-artefak peradaban pada masa lalu dari seluruh dunia, menyatakan bahwa “makhluk terbang” yang turun ke Bumi itu memang ada.
Tak hanya di Sumeria atau Mesopotamia, keberadaan “makhluk yang bisa terbang” juga ada di berbagai peradaban kuno lainnya, seperti di peradaban kuno Hindu, Yunani kuno, Romawi kuno, Mesir kuno, peradaban suku Maya kuno dan peradaban lainnya menyatakan bahwa “makhluk itu” ibarat turun dari surga. Jadi sejalan dengan ditemukannya banyak artefak di berbagai sudut dunia dan adanya kecanggihan teknologi, mungkin saja hal itu bukan mitos lagi pada masa kini, tapi memang pernah terjadi pada masa lalu.
Semenjak Zecharia Sitchin sebagai peneliti yang sudah pakar dalam bidang ini selama puluhan tahun sudah meninggal pada tahun 2012 silam, maka konspirasi tersebut yang masih berlanjut hingga kini. Bahkan penelitiannya sudah dibuat dalam beberapa buku dan video dokumentasi, bahkan hingga ke film layar lebar, namun dilarang beredar.
Film “1Anunnaki” (2006) yang dilarang keras beredar
Film berjudul “1Anunnaki” adalah film tentang kedatangan Anunnaki ke Bumi. Namun film itu ditolak keras dan tidak pernah beredar, bahkan trilernya yang awalnya boleh dirilis di beberapa channel di Youtube, kini dilarang dan tidak ada lagi.
Film 1Annunaki adalah film yang paling kontroversial sepanjang sejarah umat manusia, pertamakali diperkenalkan oleh Jon Gress yang dibuat oleh Jaguar Films, dan seharusnya diluncurkan pada tahun 2006 silam, namun dilarang keras beredar.
1Annunaki adalah film trilogi tentang persinggahan makhluk luar angkasa cerdas berintelegensia tinggi bernama Anunnaki ke Bumi.
Film independen yang sangat akurat ini berbasis dari buku Zecharia Sitchin, dan sempat berusaha di-edit agar boleh dirilis beberapa kali, yaitu pada tahun 2007, 2008 dan 2009. Namun semuanya ditolak.
Pada bulan Agustus 2013 aktivitas baru terlihat, channel video oleh Jon Gress dan Jaguar Films dibuat dalam promosi film tersebut. Sebuah situs web baru disiapkan, dan juga di YouTube, sebuah akun baru bernama ANUNNAKI – THE MOVIE dibuat pada tanggal 9 Agustus 2013, yang memuat “Teaser #2”.
Film yang ditulis dan disutradarai oleh Jon Gress, dibintangi oleh Chad Ayers, Steve Roth, John Trapani, dan ber-genre Adventure and Action ini sempat di edit ulang, dan rencananya akan dirilis pada tahun 2014. Tapi lagi-lagi ditolak dan dilarang beredar di bioskop, DVD sampai di internet.
Penanyangan film ini dilarang keras karena disinyalir akan membuat kontroversi dan kekacauan hebat di masyarakat, terutama para umat beragama seantero planet Bumi, karena film ini tak mengakui agama dan tidak mengakui keberadaan Tuhan yang sebenarnya. Film ini menganggap bahwa Tuhan yang dimaksud manusia hingga kini adalah doktrin orang masa lalu, yang sebenarnya mereka adalah alien Anunnaki.
Pembuat film, Jon Gress, juga mengklaim bahwa apa yang terdapat pada ayat di kitab Bible menuai kontroversi, dan awalnya ia tak percaya. Pada Bible ditulis bahwa Tuhan berfirman untuk membuat manusia berkhayal tentang keberadaan Tuhan itu sendiri. Jon Gress, mengutip ayat dalam Bible itu:
…and God said,
“…Let us make man in our image, in our likeness…”
The Bible… dan Tuhan berkata,
“… Mari kita membuat manusia menurut gambar kita, dalam rupa kita …”
Alkitab
Situs resmi dari film itu hanya membuat kebingungan selama bertahun-tahun, yang pada masa lalu sempat pernah terlihat gambar-gambar pra-produksi saja. Tapi ada sesuatu yang terjadi. Halaman muka situs 1anunnaki.com ditutup. Semua gambar, video dan informasi tentang film 1Anunnaki dilarang keras beredar di internet. Akun email Jon Gress juga ditutup.
Sejak film ini tidak pernah dirilis dan jejak keberadaannya terhapus dari media, maka akan menurunkan status quo-nya. Dan untuk saat ini sepertinya dipelihara oleh rumah produksi bernama “TPTB”, yang akhirnya kembali membangunkan khalayak ramai terhadap peristiwa sejarah bagi umat manusia yang sangat menakjubkan ini.
Ada beberapa hal yang menarik seputar film ini yang ditulis di berbagai diskusi dan situs web lainnya, terutama yang berkaitan dengan UFO dan makhluk luar angkasa, karena film 1Anunnaki didasarkan oleh karya Sitchin Zechariah yang relatif terkenal.
Film tersebut dikatakan telah mengumpulkan berbagai informasi mitologis dan menyajikan sebuah cerita tentang berbagai peristiwa penting dalam sejarah spesies manusia. Bagaimana caranya dan apapun itu, film ini tidak akan pernah keluar, dan tampaknya Jon Gress tidak lagi membuat klaim tentang tidak boleh dirilisnya film 1Anunnaki yang kontroversial ini.
No comments: