Ini Dia! Satelit Dengan Misi Khusus Agar Jatuh ke Bumi 8 Juta Tahun Lagi
pakah Anda sudah tahu bahwa ada sebuah satelit yang mengorbit planet kita dan telah diatur agar jatuh menghantam Bumi 8,4 juta tahun lagi? Apakah satelit itu berisi hulu ledak nuklir yang digunakan layaknya sebagai “bom waktu” bagi peradaban manusia? Misinya mungkin akan mengejutkan Anda!
Badan Antariksa Amerika Serikat NASA, telah membuat satelit yang dinamai LAGEOS (Laser Geodynamics Satellites) atau Satelit Laser Geodinamika. Satelit LAGEOS mengorbit planet Bumi, sehingga dapat dilihat dari beberapa stasiun bumi yang berada di seluruh dunia.
Stasiun Bumi yang dapat memantau LAGEOS berada di Amerika Serikat, Cina, Perancis, Polandia, Italia, Jepang, Australia, Meksiko dan Peru. Satelit ini dapat dilacak dengan ILRS Network.
Desain dan Satelit LAGEOS
Desain satelit LAGEOS cukup indah. Satelit yang berbentuk seperti bola dengan diameter 60 cm ini, badan luarnya dilapisi bahan aluminium, namun bagian dalamnya terdiri dari bahan kuningan.
Kemudian, badan luar satelit yang berbentuk seperti bola golf besar ini ditutupi dengan 426 retroreflectors yang cekungannya berbentuk kubus bersudut (cube-corner), membuat satelit ini benar-benar terlihat seperti sebuah bola golf raksasa.
Satelit LAGEOS tidak memiliki sirkuit papan sensor elektronik seperti layaknya satelit lainnya, dan tidak dapat dikendalikan ketinggiannya dari stasiun Bumi. Namun ia memiliki sirkuit elektronik dengan kemampuan lain.
Fungsi utama sirkuit elektronik dari satelit ini adalah secara akurat dapat mengukur posisi dirinya sendiri terhadap Bumi, merekam bentuk permukaan Bumi dan juga mempelajari gerakan tektonik yang berhubungan dengan bergesernya seluruh lempeng tektonik planet Bumi.
Pada dasarnya Satelit LAGEOS adalah satelit ilmiah yang akan mempelajari planet kita, Bumi. Tapi, apa yang membuat satelit ini begitu penting?
Misi dan Pesan Yang Dibawa Satelit LAGEOS
Misi utama satelit LAGEOS tak lain adalah: membawa pesan kepada penduduk masa depan yang hidup di planet kita, dan ia dapat juga “sedikit” mempelajari dan memantau perkembangan planet Bumi.
Satelit ini telah diatur agar jatuh menghujam tanah di permukaan Bumi pada 8,4 juta tahun kedepannya. Ia membawa pesan spesial khusus kepada siapapun juga yang suatu saat kelak akan menghuni planet kita, jauh di masa depan.
LAGEOS membawa tiga gambar peta planet Bumi yang berbeda. Satu peta Bumi yang berusia 268 juta tahun, satu lagi peta Bumi yang menunjukkan bagaimana Bumi terlihat pada masa kini. Dan peta ketiga atau terakhir menunjukkan bagaimana planet Bumi akan terlihat di masa depan.
Tapi timbul beberapa pertanyaan dari misi satelit itu. Siapa yang akan menghuni planet kita pada 8,4 juta tahun ke depan? Masih manusia? Ataukah alien? Atau mungkin sudah tidak ada lagi kehidupan di planet Bumi? Atau bisa jadi planet Bumi sudah hancur.
Pada masa kini, semakin banyak ditemukannya bukti arkeologi peradaban dari jutan tahun lalu yang mencengangkan para ilmuwan, membuat mereka berpikir agar dapat “mengirimkan pesan” kepada anak cucu cicit manusia atau mungkin makhluk berintelegensia dimasa depan, siapapun mereka yang menghuni planet Bumi.
Kemungkinan Manusia Masih Dapat Bertahan Hidup
Bayangkan bahwa kehidupan di planet kita ini bisa jadi dapat kembali “reboot”, seperti yang diyakini banyak ilmuwan bahwa kehidupan di planet Bumi telah terjadi jutaan tahun yang lalu. Namun mereka selalu berhasil melampaui peristiwa-peristiwa kehancuran besar di planet Bumi hingga saat ini.
Menurut penelitian, manusia selalu dapat beradaptasi dan bertahan karena kepintarannya. Walau hanya tinggal beberapa ribu atau bahkan beberapa ratus orang saja, lalu kembali beranak-pinak hingga jutaan dan itu tak terjadi hanya sekali saja, tapi beberapa kali.
Ada kemungkinan bahwa mereka dapat bertahan hidup dibawah tanah selama berpuluh tahun atau bahkan ratusan tahun, membuat keturunannya dalam beberapa generasi kedepan kembali primitif.
Hingga kemudian mereka dapat kembali berani keluar ke permukaan Bumi ketika lingkungan, atmosfir dan udara sudah aman, lalu menjalankan kehidupannya dan keturunannya selama berabad-abad ke depan.
jadi bisa dibayangkan suatu ketika nanti, manusia yang mendiami planet ini kembali primitif dan ada “bola golf” aneh berukuran besar yang menghujam ke tanah di planet ini 8,4 juta tahun lagi. Semua skenario ini mungkin hanya spekulasi, namun menurut ilmuwan perlu dicoba.
Apa yang ada dibenak sang cicit dari spesies makhluk “masa depan” pada suatu saat nanti, ketika mereka menemukan “perangkat” buatan nenek moyangnya yang menghujam ke Bumi?
Mungkin seperti nenek moyang kita lakukan ribuan tahun lalu, apakah mereka akan mengasosiasikan satelit LAGEOS sebagai Dewa dari langit?
Jika pada masa kini kita telah menempatkan satelit tersebut ke orbit di planet kita, apakah hal itu akan aneh jika ternyata ada spesies lain yang telah melakukan hal yang sama terhadap kita? Seperti satelit “The Black Knight” yang hingga kini masih misterius.
Dan apakah mungkin jika terdapat peta Bumi dan bukti-bukti lainnya di satelit tersebut, maka mereka juga akan menulis kisah-kisahnya berupa teks-teks kuno dan penggambaran di goa-goa, candi-candi dan sejenisnya?
Lalu teks dan artefak mereka kemudian akan ditemukan di seluruh dunia oleh cucu cicitnya, ribuan tahun setelah satelit LAGEOS menghujam Bumi?
Sejauh ini sudah ada dua Satelit LAGEOS yang diluncurkan, yaitu Satelit LAGEOS-1 diluncurkan pada 4 May 1976 (NSSDC ID 1976-039A, NORAD number 8820). Sedangkan Satelit LAGEOS-2 dikeluarkan dari badan pesawat ulang-alik di antariksa pada 23 Oktober 1992 silam dari misi STS-52 (NSSDC ID 1992-070B, NORAD number 22195). Keduanya punya misi yang sama, yaitu akan kembali jatuh ke Bumi untuk waktu kedepannya.
IndoCropCircles hanya kembali mengingatkan kepada Anda, bahwa semua skenario ini mungkin hanya spekulasi, namun menurut ilmuwan, perlu dicoba. (sumber: IndoCropCircles.com / tulisan pertama berbahasa Indonesia)
No comments: