Burung tidak nyata ?

Gerakan Birds Aren't Real di Amerika Serikat mendapatkan momentum di seluruh negeri saat mereka memulai aksi unjuk rasa di Springfield, Missouri.

Teori ini menyatakan bahwa pada tahun 1950an, CIA mulai membunuh populasi burung Amerika Serikat dan menggantinya dengan robot pengintai terbang atau drone yang digunakan untuk memata-matai warga, dan saat ini diperkirakan ada 12 miliar burung yang mengawasi kita dari udara.

Peter Mcindoe (dari gerakan Birds Aren't Real) menjelaskan bahwa burung yang bertengger di kabel listrik, sebenarnya mereka sedang mengisi daya di kabel listrik, dan bahwa kotoran burung di mobil adalah "alat pelacak liquid", yang membuatnya percaya bahwa semua burung di Amerika Serikat adalah (makhluk) "buatan"

"Apa yang membuat saya berpikir begitu ? Saya pikir buktinya ada di sekitar kita. Burung bertengger di kabel listrik, kami percaya (burung-burung) itu mengisi daya di kabel listrik, kami percaya bahwa kotoran burung di mobil adalah alat pelacak liquid."

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung teori ini, banyak yang melihat kampanye tersebut sebagai bentuk sindiran.

Menurut laporan, gerakan ini sebenarnya dibentuk untuk tujuan satir, mengolok-ngolok teori konspirasi lain di internet dengan klaim yang liar.

Peter mengklaim bahwa dia tidak memulai gerakan tersebut, namun, dia adalah orang pertama yang melakukan kampanye pada Januari 2017 selama Memphis Women's March.

Saat itu, Peter mengangkat papan tanda di Women's March yang mengatakan "Birds are a myth; they're an illusion; they're a lie. Wake up America! Wake up!".

Menurut organisasi nirlaba National Audubon Society, Peter adalah dalang kreatif di balik konspirasi tersebut, yang dia gunakan untuk mendapatkan uang dengan menjual barang-barang yang terinspirasi dari Birds Aren't Real.

Saat teori konspirasi tentang politik dan pandemi virus corona mewabah dalam dua tahun terakhir, gerakan ini juga tumbuh.

Di situs web, gerakan ini menawarkan sejarah panjang dan penjelasan teori yang melibatkan komunitas intelijen Amerika.

Audobon Society melaporkan bahwa meskipun kampanye itu merupakan sindiran politik bagi banyak pengikut, bagi yang lainnya, itu "tidak lebih sulit dipercaya daripada (teori konspirasi) QAnon".